Selasa, 02 Juni 2020


Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Tesla hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 (Herdi/Liputan6.com)

Mobil adalah kendaraan darat yang digerakkan dengan tenaga mesin. Mobil juga merupakan salah satu transportasi yang mulai banyak digunakan masyarakat di Indonesia. Di Indonesia sendiri mobil dibagi menjadi beberapa jenis seperti, MPV (Multy Purpose Vehicle), SUV (Sport Utility Vehicle), sedan, hatchback, sport car, coupe, dll. Pada umumnya kendaraan saat ini termasuk mobil masih didominasi dengan kendaraan berbahan bakar minyak atau fosil.
Seiring dengan berkembangnya zaman kendaraan darat ini mulai dikembangkan, seperti halnya mobil listrik. Karena persediaan bahan bakar fosil yang kian menipis kini produsen kendaraan berlomba-lomba dalam membuat kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif atau terbaharukan salah satunya listrik. Orang pertama yang mengusung model mobil modern pertama yang bertenaga listrik adalah Karl Benz pada tahun 1885. Industri mobil listrik mengalami pasang surut hingga munculah Tesla Motor dibawah kepemimpinan Elon Musk yang memperkenalkan mobil tenaga listrik dengan nama tesl Roadster pada pamern Interntional Auto Show di San Fransisco. Tesla Motor juga membuat berbagai jenis mobil sport bertenaga listrik yang semakin digemari di berbagai negara. Semenjak itu banyak negara-negara di dunia yang mulai mendukung penggunaan mobil tenaga listrik yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hal tersebutlah yang juga membuat mobil listrik semakin berkembang pesat diberbagai negara.
 Di Indonesia sendiri mobil bertenaga listrik mulai dikembangkan pada masa pemerintahan bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tahun 2012. Hal tersebut diprakarsai oleh Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN pada masa itu. Dahlan Iskan meminta seorang anak muda Indonesia yang ahli di bidang mobil listrik yaitu Ricky Elson. Ia diminta untuk mengembangkan mobil listrik buatan Indonesia. Hasil kerjanya-pun menghasilkan mobil listrik yang diberi nama Selo yang dipamerkan pada saat KTT APEC di Bali di tahun 2013. Tidak hanya Selo, ia juga berhasil membuat mobil Tucuxi. Dengan hasil kerja kerasnya, Ricky Elsonpun dianggap sebagai pelopor mobil listrik nasional. Akan tetapi tidak lama setelah itu pengembangan mobil listrik mengalami kemunduran dan terhenti karena dianggap merugikan bagi negara dan juga mobil listrik dinilai tidak lulus uji emisi. Namun pada masa pemerintahan bapak Joko Widodo (Jokowi) mobil listrik mulai dikembangkan kembali.


Mobil Listrik Selo. Foto: Dok. Pribadi Valdy

Perkembangan mobil listrik mulai tumbuh dengan pesat pada tahun 2019. Hal tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (PP) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Pemerintahpun muali bergerak untuk mensosialisasikan penggunaan sepeda motor maupun mobil listrik. Salah satunya dengan memberikan diskon sebesar 30 persen. Untuk mengisi daya sepeda dan juga mobil listrik di rumah. Diskon ini berlaku bagi para yang melakukan isi ulang (charge) kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil listrik mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB, yang pada saat ini tarif isi daya kendaraan listrik sebesar Rp 1.640,00 per kWh. Selain itu dalam rangka mendukung pengembangan mobil listrik, pemerintah melalui PT PLN pada tahap pertama akan membangun 4 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tiga tempat yang berbeda. Sebelum SPKLU dibangun PT PLN telah membangun  SPLU untuk kendaraan listrik berjenis slow charging, belum fast charging seperti yang dibutukan mobil listrik saat ini.

Petugas Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjelaskan tentang SPLU yang ada di Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal 

Saat ini sudah ada beberapa mobil listrik yang telah masuk ke Indonesia seperti Tesla dan BYD. Sebelum Perpres No 55 Tahun 2019 ini terbit, beberapa perusahaan sudah mulai mengajukan Sertifikat Uji Tipe (SUT) kendaraan listrik ke Kemenhub (Kementrian Perhubungan), hal tersebut wajib dilakukan oleh mobil listrik yang akan beroperasi di Indonesia sebelum diproduksi massal. Dari kurun waktu 2010 sampai dengan 2019 kurang lebih ada 36 perusahaan maupun perseorangan yang mengajukan SUT, dilansir dari kumparan.com, dari data tersebut tercatat juga ada beberapa nama-nama besar yang ikut mengajukan seperti PT mercedez benz Indonesia yang membawahi merek Mercedes benz hingga PT Globalindo yang memiliki lisensi produsen mobil listrik terkenal asal Amerika yaitu Tesla, dari 36 perusahaan maupun perseorangan ada total 25 perusahaan yang lulus uji tipe didominasi dari PT Globalindo Permata.

Tesla Model 3

Walaupun pemerintah telah mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik pada masyarakat, akan tetapi belum dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Sampai saat inipun penjualan kendaraan listrik masih naik turun.

dikutip dari

https://carusermagz.com/jenis-jenis-mobil-pengertian-dan-fungsinya/

https://garasi.id/artikel/sejarah-perkembangan-mobil-tenaga-listrik-di-dunia/5d26f2073fa6ae024f17c231

https://kumparan.com/kumparanbisnis/hal-yang-diketahui-soal-perkembangan-mobil-listrik-di-ri-1rmfdHEDGGy/full


Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia Tesla hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 (Herdi/Liputan6.com) Mob...