Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia
Tesla hadir di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 (Herdi/Liputan6.com)
Mobil
adalah kendaraan darat yang digerakkan dengan tenaga mesin. Mobil juga
merupakan salah satu transportasi yang mulai banyak digunakan masyarakat di
Indonesia. Di Indonesia sendiri mobil dibagi menjadi beberapa jenis seperti,
MPV (Multy Purpose Vehicle), SUV (Sport Utility Vehicle), sedan, hatchback,
sport car, coupe, dll. Pada umumnya kendaraan saat ini termasuk mobil masih
didominasi dengan kendaraan berbahan bakar minyak atau fosil.
Seiring
dengan berkembangnya zaman kendaraan darat ini mulai dikembangkan, seperti
halnya mobil listrik. Karena persediaan bahan bakar fosil yang kian menipis
kini produsen kendaraan berlomba-lomba dalam membuat kendaraan yang menggunakan
bahan bakar alternatif atau terbaharukan salah satunya listrik. Orang pertama
yang mengusung model mobil modern pertama yang bertenaga listrik adalah Karl
Benz pada tahun 1885. Industri mobil listrik mengalami pasang surut hingga
munculah Tesla Motor dibawah kepemimpinan Elon Musk yang memperkenalkan mobil
tenaga listrik dengan nama tesl Roadster pada pamern Interntional Auto Show di
San Fransisco. Tesla Motor juga membuat berbagai jenis mobil sport bertenaga
listrik yang semakin digemari di berbagai negara. Semenjak itu banyak
negara-negara di dunia yang mulai mendukung penggunaan mobil tenaga listrik
yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hal
tersebutlah yang juga membuat mobil listrik semakin berkembang pesat diberbagai
negara.
Di Indonesia sendiri mobil bertenaga listrik
mulai dikembangkan pada masa pemerintahan bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
di tahun 2012. Hal tersebut diprakarsai oleh Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN
pada masa itu. Dahlan Iskan meminta seorang anak muda Indonesia yang ahli di
bidang mobil listrik yaitu Ricky Elson. Ia diminta untuk mengembangkan mobil
listrik buatan Indonesia. Hasil kerjanya-pun menghasilkan mobil listrik yang
diberi nama Selo yang dipamerkan pada saat KTT APEC di Bali di tahun 2013.
Tidak hanya Selo, ia juga berhasil membuat mobil Tucuxi. Dengan hasil kerja
kerasnya, Ricky Elsonpun dianggap sebagai pelopor mobil listrik nasional. Akan
tetapi tidak lama setelah itu pengembangan mobil listrik mengalami kemunduran
dan terhenti karena dianggap merugikan bagi negara dan juga mobil listrik
dinilai tidak lulus uji emisi. Namun pada masa pemerintahan bapak Joko Widodo
(Jokowi) mobil listrik mulai dikembangkan kembali.
Mobil Listrik Selo. Foto: Dok. Pribadi Valdy
Perkembangan
mobil listrik mulai tumbuh dengan pesat pada tahun 2019. Hal tersebut ditandai
dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (PP) Nomor 55 Tahun 2019 tentang
Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Pemerintahpun muali
bergerak untuk mensosialisasikan penggunaan sepeda motor maupun mobil listrik.
Salah satunya dengan memberikan diskon sebesar 30 persen. Untuk mengisi daya
sepeda dan juga mobil listrik di rumah. Diskon ini berlaku bagi para yang
melakukan isi ulang (charge) kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil
listrik mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB, yang pada saat ini tarif isi
daya kendaraan listrik sebesar Rp 1.640,00 per kWh. Selain itu dalam rangka
mendukung pengembangan mobil listrik, pemerintah melalui PT PLN pada tahap
pertama akan membangun 4 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)
di tiga tempat yang berbeda. Sebelum SPKLU dibangun PT PLN telah membangun SPLU untuk kendaraan listrik berjenis slow
charging, belum fast charging seperti yang dibutukan mobil listrik saat ini.
Saat
ini sudah ada beberapa mobil listrik yang telah masuk ke Indonesia seperti
Tesla dan BYD. Sebelum Perpres No 55 Tahun 2019 ini terbit, beberapa perusahaan
sudah mulai mengajukan Sertifikat Uji Tipe (SUT) kendaraan listrik ke Kemenhub
(Kementrian Perhubungan), hal tersebut wajib dilakukan oleh mobil listrik yang
akan beroperasi di Indonesia sebelum diproduksi massal. Dari kurun waktu 2010
sampai dengan 2019 kurang lebih ada 36 perusahaan maupun perseorangan yang
mengajukan SUT, dilansir dari kumparan.com, dari data tersebut tercatat juga
ada beberapa nama-nama besar yang ikut mengajukan seperti PT mercedez benz
Indonesia yang membawahi merek Mercedes benz hingga PT Globalindo yang memiliki
lisensi produsen mobil listrik terkenal asal Amerika yaitu Tesla, dari 36
perusahaan maupun perseorangan ada total 25 perusahaan yang lulus uji tipe
didominasi dari PT Globalindo Permata.
Walaupun
pemerintah telah mensosialisasikan penggunaan kendaraan listrik pada
masyarakat, akan tetapi belum dapat meningkatkan pembelian dan penggunaan
kendaraan listrik di Indonesia. Sampai saat inipun penjualan kendaraan listrik
masih naik turun.
dikutip dari
https://carusermagz.com/jenis-jenis-mobil-pengertian-dan-fungsinya/
https://garasi.id/artikel/sejarah-perkembangan-mobil-tenaga-listrik-di-dunia/5d26f2073fa6ae024f17c231
https://kumparan.com/kumparanbisnis/hal-yang-diketahui-soal-perkembangan-mobil-listrik-di-ri-1rmfdHEDGGy/full